Minggu, 12 Agustus 2012


KARAWITAN   

Karawitan, berasal dari kata dasar rawit yang berarti rumit, halus, pedas, indah. Pada umumnya karawitan identik dengan seperangkat alat gamelan dengan nuansa jawa. Karawitan biasanya di tuangkan dengan konser-konser karawitan baik konser mandiri ataupun sarana iringan, baik iringan wayang, iringan tari, teater, dan yang lainnya. Mandiri adalah ketika suatu jenis perangkat gamelan ditabuh semata-mata untuk keperluan ekspresi musical karawitan, dengan tanpa dikaitkan dengan keperluan untuk memberi jasa kepada sesuatu jenis kesenian atau keperluan lain seperti tari, wayang, kethoprak, teater dan/atau upacara tertentu.[1] Karawitan mandiri biasanya dipentaskan seperangkat gamelan dan menyajikan gendhing-gendhing jawa baik soran maupun lirihan, sering juga disebut uyon-uyon

Karawitan adalah seni suara yang menggunakan laras slendro dan pelog, baik suara manusia atau suara instrument (gamelan) asal berlaras slendro dan pelog, dapat disebut karawitan.[2] Dengan demikian bahwa musik yang ber medium karawitan bisa disebut karawitan, walaupun dengan idium yang baru, yang dimaksud adalah idium yang berbeda dari idium klasik dalam karawitan. Pada umumnya karawitan yang ber idium karawitan klasik akan memainkan gendhing-gendhing jawa atau sering disebut klenengan. Gendhing klenengan, yaitu gendhing yang disajikan “mandiri” artinya tidak harus dikaitkan dengan kebutuhan atau keperluan menyertai kegiatan atau penyajian bentuk kesenian lain yang langsung terkait dengan gendhing tersebut.[3] akan tetapi seiring dengan perkembangan karawitan pada saat ini, karawitan dapat dipentaskan dengan berbagai fariasi sesuai kreatifitas dari masing-masing composer.
Karawitan yang dulunya berawal dari wilayah keraton dan hanya bersifat klasik tradisi, pada masa ini karawitan sudah berkembang dengan berbagai idiom musik yang baru, contohnya Campur Sari. Perkembangan ini disebabkan karna permintaan konsumen yang menuntut para seniman lebih berkreatifitas untuk menciptakan nuansa musik baru yang laku dimsyarakat.



[1]  Rahayu supanggah, Bothean Karawitan I (Jakarta: Ford Fondation dan masyarakat seni pertunjukan indonesia) 2002,p 13
[2] MartoPangrawit, pengetahuan karawitan I (Surakarta: ASKI Surakarta) 1975,p 1
[3] Rahayusupanggah, Bothean Karawitan II (program pasca sarjana bekerja dengan ISI press Surakarta) 2002,p 23

gamelan jawa

gamelan jawa
gamelan jawa merupkan alat musik tradisional dari jawa.keberadaannya sediri turun-temurun diwariskan oleh nenek moyang dari generasi ke generasi hingga sampai pada saat ini.